OTOMOTIFNET - Budi terheran-heran kenapa sekring di mobilnya panas, sering putus atau rumah sekring meleleh. Ia pun mencari tahu apa dan bagaimana memperlakukan sekring dengan benar.
Sekring mobil masa kini model tancap, bentuknya kecil (sekitar 1-2 cm) tetapi fungsinya sangat vital. Jadi jangan anggap remeh, karena benda ini pun memiliki karakter yang sensitif.
Jika kurang perhatian, akibatnya segala equipment yang berhubungan dengan listrik bisa rusak atau terbakar akibat hubungan arus pendek (short circuit). Fungsi utama sekring memang memutuskan arus yang berlebihan, jadi sekring dapat dianggap sebagai penyelamat.
Di pasaran tersedia berbagai jenis dan ukuran, harga jualnya pun beragam. Namun begitu, “Memilih sekring jangan hanya karena harganya murah. Tetapi dilihat bagaimana dia berfungsi melindungi atau merawat sistem kelistrikan,” ujar Arief Hidayat, managing director PT Wuerth Indah di Jakarta Barat.
Harganya ada yang Rp 1.000 hingga 10.000-an per buah. Menurut Arief, yang murah mungkin saja tidak tepat dalam pemutusan arus atau rumah sekringnya. Contoh jika rumah tidak pas dudukannya, saat dipasang goyang-goyang dan akan panas, kotak kontrol sekring yang terletak di bawah kap mesin bisa terbakar.
Besarnya arus listrik atau ampere (A) yang dipakai juga harus sesuai anjuran. Bisa pakai rumus ampere W= V x I (W: watt, V: volt, i: arus atau ampere). Misal menggunakan lampu 120W. Karena volt adalah 12V, maka 120 dibagi 12, dapatnya 10A.
Buat lampu utama karena dipakai dim, Disarankan amperenya lebih tinggi agar sekring tidak putus. Saat dim, lampu memerlukan arus besar seketika, sekring harus mampu menerima arus yang besar. Pada contoh pemakaian lampu tadi, ia menyarankan pakai 15A. Klakson juga pakai ampere lebih besar.
Tetapi perangkat audio atau wiper besarnya ampere disamakan. “Misal sekring pada head unit 10A, maka sekring pengaman juga 10A,” tambah Yung-Yung, dari Elixir Audio, PIK, Jakut. Besarnya ampere bisa dilihat pada kepala rumah sekring, ada juga yang tertera di kaki sekring, satuan amperenya dari 2,5A hingga 50A.
“Banyak produsen membuat berdasarkan warna, karena orang sudah tahu besarnya ampere dengan melihat warna rumah sekring. Kini dengan angka ampere di kaki, jadi lebih mudah,” kata Arief yang perusahaannya juga berbisnis sekring.
Sekring untuk mobil umumnya 7 jenis. Warna oranye 5A, cokelat 7,5A, merah 10A, biru 15A, kuning 20A, putih 25A dan hijau 30A. Dengan informasi ini, Budi jadi paham terhadap problem sekring yang dihadapi.
PUTUS LANGSUNG KETAHUANKini rumah sekring sudah ada yang dilengkapi lampu LED. Jadi akan menyala ketika sekring putus atau rusak. Untuk mengetahui sekring mana yang rusak jadi lebih mudah. Ketika melihat kotak kontrol sekring, akan tampak cahaya di atas rumah sekring.
“Dulu kita cabut sekring satu per satu untuk melihat mana yang putus. Repotnya kalau malam hari, harus diarahkan ke cahaya bulan, apakah elemen di antara dua kaki sekring ada yang putus. Iya kalau ada bulan, kalau langit mendung kan repot. Dengan sekring yang ada LED-nya, jadi langsung kelihatan,” urai Arief Hidayat, pebisnis sekring.
Soal harga, ia bilang sekitar Rp 12.500-15.000, ukuran kecil selisihnya lebih murah Rp 1.000.
Sumber :
http://www.otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=ototips/Content/0/0/1/7/6557